Konsep: Tubuh will … (2)

, , No Comments
Tubuh will terhempas ke depan begitu masuk kedalam titik hitam tadi. Seketika itu semua benda yang tadinya seakan-akan bergerak menyusut kedalam titik hitam berhenti lalu kembali ke bentuk normal diikuti dentuman nyaring. Will berada di sebuah ruangan luas yang tampak seperti stasiun semacam kereta anti gravitasi. Penumpang yang mengenakan pakaian model yang sama dengan Will  terburu-buru masuk ke dalam salah satu gerbong kereta yang kemudian melayang bergerak ke atas dan meyusut masuk ke sebuah lubang kecil yang berada tepat di tengah kubah raksasa penutup ruangan tempat will yang sedang mencerna situasi yang ia hadapi.

Will, silahkan masuk gerbong berikutnya. Will tampak heran dan berputar-putar di tempat mencari sumber suara wanita tersebut. Semua orang di sekitar melemparkan wajah bingung pada Will. “Heii… dimana kamu?” Teriak Will sambil terus mencari-cari. “Will, jangan begitu heran dengan suara yang berasal dari dalam kepalamu”, jawab suara wanita tadi. Apa? Ada suara dari dalam kepalaku? Bisik Will dalam hati. “Ya, semua orang yang ada di sini juga mengalami hal yang sama. Jadi mulai biasakan saja”, lanjut suara wanita tadi. “Dan kamu dapat membaca pikiran ku? Apa yang aku lakukan dengan semua orang-orang yang ada di sini?”, Kutuk Will dengan suara lantang. Semua mata tertuju pada Will hanya beberapa saat, lalu mengabaikan Will seperti seorang anak kecil yang ingin mencari perhatian.

“Kita sedang dalam situasi sulit. Kamu tidak dapat mengingat semua kejadian karena mengalami trauma kepala berat. Namun, saya dapat memberikan gambaran visual kepada mu tentang semua yang telah terjadi”, jelas suara wanita itu. Sekonyong-konyong Will diperlihatkan kembali potongan-potongan ingatannya yang hilang didalam kepalanya. Peperangan, wabah penyakit dan bencana alam. “Itu yang telah terjadi pada planet kita. Yang dapat kita lakukan sekarang adalah meninggalkan planet yang sudah tidak tertolong ini. Tugas mu adalah memimpin kelompok ini menemukan tempat baru untuk kelompok ini”.

Bersambung... 



By: Freddy Santoso

0 comments:

Post a Comment