Konsep: Semesta kita … (5)

, , No Comments
“Semesta kita terbentuk dari sebuah ledakan yang besar”, jelas Professor Julia. “George Lemaitre, seorang pendeta katholik, ahli kosmologi dan astrofisika adalah yang pertama mengajukan paper mengenai teori tersebut pada tahun 1927 dan pada tahun 1930…”, Julia sedikit menahan penjelasannya agar dapat menikmati rasa penasaran disetiap pasang mata mahasiswanya. “…sesuai dengan hasil pengamatan Edwin Hubble, Lemaitre meyakinkan para astronomer bahwa alam semesta benar-benar mengembang. Setahun setelah mempublikasikan teori big bang, Lemaitre kembali membuat hipotesa tentang alam semesta yang menurutnya terkonsentrasi pada satu titik yang dinamakan primeval atom,” Lanjut Julia. 

“Titik inilah dimana semua benda yang ada pada alam semesta saat ini terkonsentrasi pada primeval atom, meledak dan membentuk ruang dan waktu yang ada hingga saat sekarang”. Julia berhenti sejenak, mengerutkan kening lalu mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat beberapa mahasiswa tersentak dari lamunan kebingungan, “Tahukah kalian pada masa Lemaitre, agama masih berpengaruh besar pada ilmu pengetahuan? Hipotesa yang dikemukakan olehnya sangat sulit diterima pemikiran masyarakat pada saat itu.”
Will yang tampak sangat tertarik dengan mata kuliah ini segera mengacungkan tangan, “Cara seperti apa yang digunakan Lemaitre sehingga sebagian besar dari kita dapat menerima hipotesa tersebut?”.
“Pertanyaan bagus”, jawab Julia. “Lemaitre memperkenalkan teori ini dengan mengkreasikannya pada pendekatan kitab Kejadian Bab 1 tentang penciptaan.” Lanjut Julia, “… Jadilah Terang. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNya lah terang itu dari gelap…”

“Lemaitre percaya, alam semesta diciptakan dari sebuah ‘bola api’ raksasa”, Akhir penjelasan Julia bersamaan dengan habisnya jam kuliahnya. Kelas mulai sepi ketika Will mendekati Julia dan kemudian menyapanya dengan sopan.
  
“Selamat siang professor, apakah anda tahu ini benda apa?”, Will menunjukkan kalung yang ia dapatkan beberapa hari yang lalu setelah tersadar dari mimpi.

“Itu seperti kalung burung hantu milik Dewi Athena. Dimanakah kau mendapatkannya?”, Tanya Julia sambil mengamati cahaya yang kelihatannya tidak biasa muncul dari kalung tersebut.

“Anda tidak akan mempercayai saya professor, jika saya mengatakan kalung ini saya dapatkan dari dalam mimpi”, jawab Will. 

  By: Freddy Santoso

0 comments:

Post a Comment