Kenapa 'KERE KERE' Bukan 'KIRI KIRI'

, , No Comments

Sambil mengendarai sepeda motor yang tak seberapa ini, di persimpangan lampu lalu lintas Jl. A.H. Nasution, Medan , si nona angel bertanya dari balik punggung ku kenapa kernet-kernet bus berteriak "KERE KERE KERE..." bukan menggunakan kata baku yang seharusnya "KIRI KIRI KIRI..." sesaat setelah kami di teriaki kernet bus dari sebelah kanan saat menikmati kepadatan jalan yang banyak di lintasi pemudik sepeda motor menjelang tahun baru.

Karena di tanya, si freddy pun menjawab spontan:
"Itu karena lebih mudah mengucap vokal 'e' ketimbang vokal 'i'. Coba la bandingkan sendiri."


Lalu si nona angel pun langsung membandingkan antara mengucapkan "KERE" dan "KIRI". Sesudah itu dia membantah penjelasan ku. "Ga ah, gampang kok bilang "KIRI".

"Yakin loe", begitu jawabku. "Coba la sedikit lebih lama diucapkan kata 'KIRI', pasti otot-otot di pipi mu capek. Bandingkan jika mengucapkan kata 'KERE' yang dengan muka datar tanpa ekspresi pun bisa mengucapkan nya"

Si nona angel pun mengucapkan kembali dan membandingkan kata mana yang membuat otot pipi nya terasa cepat lelah lalu dengan segera berkata, "Eh iya ya, lebih gampang bilang 'KERE'. Ga capek pipi ku", sambil tertawa membayangkan pipinya sendiri.

"Nah bener kan, itu makanya mereka lebih sering meneriaki kata 'KERE'", sambungku.


(Logika macam apa ini?)

0 comments:

Post a Comment